Kesenian daerah merupakan suatu bentuk seni yang mewakili budaya lokal. Biasanya terdiri dari gamelan, musik, dan ritual. Hal ini sering dilakukan pada acara perkawinan atau khitanan.
There are 5 types of kesenian daerah in Indonesia. They are seni tari, rupa, musik, seni teater, and seni sastra.
Angklung
Angklung merupakan contoh media tradisional di daerah ini. It adalah metode pendekatan sosial yang berbasis pada mengungkapkan informasi dari hasil observasi langsung objek atau instansi yang terjadi di sekitar. This method can be used to identify the problems faced by villagers in the area and help them resolve them.
Angklung adalah alat musik yang tersusun dari dua tabung bambu yang diikatkan pada sebuah bingkai. Bambu yang diukir disetel untuk menghasilkan nada resonansi saat dipukul. Angklung dapat menghasilkan melodi yang beragam jika dibawakan oleh sekelompok pemusik.
Angklung merupakan bagian penting dari budaya Indonesia dan telah menjadi ikon pariwisata Indonesia. Bahkan telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh pemerintah Indonesia. Dengan mempelajari angklung, Anda dapat memahami cara melindungi tradisinya dan melestarikannya hingga generasi mendatang.
gamelan
Degung merupakan salah satu jenis tari yang biasa dipentaskan di desa-desa. Ini adalah alat yang sangat baik untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada masyarakat pedesaan dan merupakan salah satu bentuk media massa yang dapat menjangkau banyak orang. Selain itu, dapat digunakan untuk mempromosikan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Repertoar gamelan degung mencakup lagu-lagu yang panjang, agak keras, dan kurang nyanyian. Gaya ini kadang-kadang disebut sebagai degung klasik. Namun degung juga bisa digunakan untuk mengiringi penyanyi solo wanita (rampak sekar). Hal ini dikenal dengan nama degung kawih. Yang terakhir adalah gaya yang lebih baru yang berasal dari karya-karya berskala kecil yang sangat sederhana. Ini telah menjadi ciri populer seni Indonesia. Tarian tradisional ini sering diiringi dengan instrumen gamelan tradisional, seperti bonang dan saluang.
Jenreng
Jenreng is a type of kesenian khas Sunda that consists of two alat musik tradisional yang berasal dari daerah Sunda. It is usually played by women and men. It is often accompanied by a chanting chorus or rebab.
Juga sering digunakan dalam upacara keagamaan dan mengiringi tarian Sunda. Bisa juga dimainkan dalam pertemuan informal, seperti pesta.
Angklung adalah alat kesenian khas Sunda tradisional dari Sunda, Indonesia yang pertama kali ditemukan pada tahun 1938 oleh seorang pria bernama Daeng Sutigna. Biasanya digunakan untuk memainkan musik Sunda, dan dapat diiringi oleh alat musik lain seperti gendang dan degung. Sering digunakan dalam ritual Sunda, seperti pemakaman dan pernikahan. Biasanya dimainkan oleh kelompok yang terdiri dari tiga anggota atau lebih.
Mandarin
Tarawangsa adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat. Sering digunakan dalam upacara keagamaan dan untuk mempererat silaturahmi antar masyarakat. Ia juga diyakini memiliki kekuatan magis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Tarawangsa sebagai media komunikasi tradisional terhadap penyebaran informasi di desa Rancakalong Sumedang.
Jentreng dan tarawangsa dimainkan secara bersamaan, jentreng memberikan landasan yang berirama dan harmonis. Para pemain Tarawangsa memainkan melodi yang melambung tinggi, berdasarkan tangga nada pentatonik Sunda yaitu pelog, salendro, dan madenda.
Aspek unik dari seni ini adalah kenyataan bahwa seni ini sering dikaitkan dengan upacara tradisional, yang dalam hal ini menjadi bagian dari pengalaman budaya dan spiritual yang lebih besar. Ini merupakan sarana penting untuk menghubungkan generasi muda dengan nenek moyang mereka dan sejarah daerah.
Gaya bebas
Calung merupakan alat musik tradisional Banyumasan dan merupakan media untuk ungkap identitas masyarakat Banyumas. Sekarang masyarakat Bandung mulai melanjutkan permainan dan tabu calung dalam memiliki grup-grup kerjasama calung.
Alat musik tradisional calung diletakkan berbagai bentuk, termasuk gambang barung, gambang penerus, gambang penerus, dhendhem, kenong, dan gong sebul. Alat musik calung tradisional Indonesia terjadi karena tampaknya saman kebebasan dan ukuran tangga bambu.
Calung terjadi dalam awalnya di kota Ponorogo, kota di Jawa Timur. It adalah ikon kota yang membangun seni mancanegara yang memiliki keindahan berkeberangan. Sebagai ekspresi kesenian, calung telah digunakan oleh beberapa negara lainnya.